PEREKONOMIAN INDONESIA
Perekonomian
Indonesia pada saat pertama kali merdeka sangat buruk, hal ini karena
tingkat inflasi yang sangat tinggi, penyebabnya adalah pada saat itu
beredar lebih dari satu mata uang yaitu mata uang De Javasche Bank, mata
uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Dengan
keadaan perekonomian yang seperti ini sangatlah buruk bagi kelangsungan
perekonomian Negara Indonesia.
Yang
menyebabkan perekonomian Indonesia sangat buruk selain inflasi adalah
karena Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang
dalam jangka waktu yang amat lama, kurang lebih 350 tahun. Mereka
mengeksploitasi kekayaan alam negeri ini dengan skala yang sangat besar.
Pada saat itu para penjajah dengan seenaknya menentukan sistem
perekonomian negeri ini, misalnya “cultuurstelste” yang membuat keringat
rakyat kita pada saat itu terkuras habis dan tentunya hasil dari kerja
keras mereka tidak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan terlebih
sistem kerja paksa “rodi” saat itu masih berlaku.
Pada
masa demokrasi liberal perekonomian Indonesia kian terpuruk.
Perekonomian diserahkan seutuhnya kepada pasar. Padahal saat itu
pengusaha pribumi masih sangat lemah, dan akibatnya mereka kalah
bersaing dengan pengusaha nonpribumi.
Dari
tahun ke tahun Indonesia berjuang demi memperbaiki perekonomiannya
hingga saat ini, dan tentunya ini bukanlah merupakan pekerjaan yang
mudah. Banyak usaha yang dilakukan dalam rangka memperbaiki perekonomian
Indonesia. Misal pada saat pemerintahan SBY tahun 2006 yang menaikan
harga BBM (mencabut subsidi BBM) dan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Hal
ini banyak mengundang kontroversi dari berbagai kalangan. Yang sangat
jelas terlihat adalah program BLT. Bantuan tunai dari pemerintah justru
tidak sampai ke tangan rakyat yang membutuhkan secara menyeluruh. Banyak
dari rakyat kecil yang tidak menikmati bantuan tunai dari pemerintah
itu.
Secara
umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang
cukup baik. Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif
selama masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat
kepercayaan di mata dunia Internasional.
Namun,
Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih rendah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup tinggi, akan tetapi efek
masyarakatnya terlalu rendah. Setap satu persen pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja baru. Hal ini yang
menyebabkan masih tingginya tingkat pengangguran. Menjadi suatu
pekerjaan rumah untuk pemerintah untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Salah satunya caranya adalah dengan memperkuat
kembali industri nasional, terutama di sektor manufaktur dan
agroindustri. Reindustrialisasi ini bisa dilakukan dengan menyokong
pertumbuhan industri nasional melalui perbaikan infrastruktur, perbaikan
birokrasi, dan pemberian bantuan modal bagi industri yang membutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar