A. UCAPAN
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua. Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.
B. EJAAN
Ejaan penting sekali artinya dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis
a. Penulisan Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengan huruf kapital. contohnya:
-Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang
-Hanya kepada-Mu kami meminta
Dalam kaitanya dengan nama diri, gelar kehormatan, keturunan, atau kagamaan, juga ditulis dengan huruf kapital. contohnya :
-Prof. dr. Nurdiana Putri Olivia
-Dt. Katumanggungan
-Dr.Imam Solehudin, Mpd.
-Dr.Imam Solehudin, Mpd.
Tentu saja terpisah dari nama diri, dalam pengertian umum, huruf-huruf tersebut ditulis dengan huruf kecil
-Pria itu ditangkap pihak berwenang karena mengaku sebagai nabi.
-Pria itu ditangkap pihak berwenang karena mengaku sebagai nabi.
-Ia merupakan seorang sultan yang bijaksana.
Nama jabatan juga ditulis diawal dengan huruf kapital apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri.
a. Jenderal Moeldoko
b. Menteri Dalam Negeri
Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata, kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital kecuali apabila kata tersebut berupa kata tegas. contohnya :
a. Bacharuddin Jusuf Habibie
b. Dewi Sartika
c. Departemen Sumber Daya Manusia
d. Pertanian Kota Bukittinggi
Kemudian kata-kata yang digunakan dalam pengertian khusus harus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata dengan pengertian umum ditulis dengan huruf kecil. Kata presiden, gubernur, universitas, atau fakultas misalnya, dalam pengertian umum ditulis dengan huruf kecil.
Kemudian kata-kata yang digunakan dalam pengertian khusus harus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata dengan pengertian umum ditulis dengan huruf kecil. Kata presiden, gubernur, universitas, atau fakultas misalnya, dalam pengertian umum ditulis dengan huruf kecil.
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contohnya:
-Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia
Huruf
besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judu; karangan kecuali kata seperti di,
ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contohnya:
- Saya
suka membaca majalah Bahasa dan Sastra
- Ia
suka membaca harian umum Pos Kupang
Huruf
besar dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan.
Contohnya :
-Dr. doctor
-M.A. Master of Arts
-S.H. Sarjana Hukum
Huruf
besar dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik,
dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan.
Contohnya :
- Meraka
pergi bertanya kepada Pak Camat
-Besok
pagi Bapak akan tiba
Huruf
besar dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
contohnya:
-Sudah
sadarkah Anda?
-Lamaran
Anda telah kami terima
Huruf besar tidak dipakai sebagai
huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam
pengacuan atau penyapaan.
contohnya:
- Kita
patut menghormati sudara
kita, ibu dan bapak kita.
-Dia
adalah salah seorang camat di
kabupaten Rote Ndao.
b. Huruf tebal dan huruf miring
Seperti halnya nama lembaga, judul buku atau karangan kata-katanya harus diawali dengan huruf kapital. Kecuali yang berupa kata tugas. Berbeda dengan nama lembaga, judul buku atau nama majalah, harus ditulis dengan huruf tebal. Apabila ditulis dengan tangan kata-kata yang merupakan judul buku ini harus diberi garis bawah. contohnya :
- Habis Gelap Terbitlah Terang
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.contohnya :
-Buku
Kecerdasn Emosional karangan Daniel Coleman
-Surat
kabar Pos Sulawesi
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tertentu.
- Tahun 1996, ada nya buku yang intimidasi dibagian isi buku.
- Buatlah
sebuah kelimat dengan kecerdasan
emosional
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
ejaannya. contohnya:
- Cover penulisan ilmiah terbuat dari hard cover yang terbuat dari karton tebal.
- Nama latin dari padi adalah oryza sativa
Dalam menulis kata-kata sesuai dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan perlu diperhatikan penulisan kata atau partikel yang dirangkaikan dan yang tidak dirangkaikan.
Ada kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu (adi)
Contohnya :
-adidaya, adikuasa,
- adimarga, adibusana
Juga awalan (awa)
Contoh :
-awabau, awaair
-awawarna, awasuara.
Awalan (de-) pada kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris dan belanda seperti
Contohya :
-deodorant, dehidrasi
-devoice yang artinya ‘penghilangan’ atau ‘alat’ untuk menghilangkan’.
Awalan (mala)
Contohnya :
-malabentuk, malapraktik
-malagizi.
Kata antara ditulis terpisah, tetapi antar- ditulis serangkai
Contoh:
-antarkota, antarpulau
-antarnegara, antarbangsa.
Kata maha apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai.
Contoh:
-mahasiswa, mahaguru
-Mahakuasa, Mahaadil
Tetapi apabila dirangkai dengan kata bentukan tidak dirangkaikan.
Contoh:
-Maha Pemurah, Maha Mengetahui,
- Maha Pengampun.
Awalan pra-, pasca-, pramu-, purna-, tuna-.
Contoh:
-prasejarah, pascasarjana, pascapanen, pramuwisata, pramuria, purnawaktu, purnawirawan,
-swadaya, swalayan, swasembada, tunakarya, tunasusila, tunarungu.
Kata-kata seperti anti-, non-, sub-, poli-. ultra-, supra-,
Contohnya :
-antikomunis, nongelar, subunit,
-politeknik, ultramodern, supranatural.
Gabungan dua kata yang diapit oleh awalan dan akhiran juga ditulis serangkai. Contoh:
-pertanggungjawaban, ketidakhadiran, dan menandatangani.
Kata-kata yang harus ditulis serangkai ialah:
Contohnya :
- padahal, daripada, barangkali, sekaligus,
-apabila, bilamana, jikalau, andaikata, manakala.
Bilangan ada yang harus ditulis dengan angka, ada yang harus ditulis dengan huruf.
Contohnya :
-ke-3 atau III, abad kedua puluh, abad ke-20 abad XX.Bilangan yang menunjukan tahun, jam, tanggal, nomor rumah, harus ditulis dengan angka.
Contohnya :
-dua jam lima belas menit sepuluh detik ditulis 2.15.10
Bilangan yang digunakan untuk memberi nomor bab, subbab, atau bagian-bagian dari subbab. Bilangan yang menunjukkan jumlah dari satu sampai sembilan ditulis dengan huruf, jumlah seperti “dua juta rupiah” dapat juga ditulis dengan huruf, kecuali di dalam tabel atau grafik.
Dalam tabel atau grafik jumlah satu sampai sembilan pun ditulis dengan angka.
Di samping itu jumlah seperti uang, luas tanah, berat suatu benda, jarak antara suatu tempat dengan tempat lain, singkatnya jumlah yang menyatakan ukuran dengan timbangan, selalu ditulis dengan angka, atau kadang ditulis dengan angka tetapi juga disertai dengan huruf yang ditaruh di antara tanda kurung.Dalam penulisan jumlah, ukuran dan timbangan itu di gunakan juga tanda titik dan koma. Singkatan-singkatan seperti Rp (rupiah), kg (kilogram), m (meter), lt (liter) tidak perlu ditulis dengan tanda titik. Tanda titik digunakan pada jumlah satuan ribuan.
Contoh:
Rp.1.000.000.
Bilangan yang menyatakan rupiah digunakan tanda koma di belakang satuan rupiah yang diikuti oleh nol nol untuk satuan ketip dan sen.
Contohnya :
-satu juta lima ratus ribu rupiah ditulis Rp 1.500.000,00.
Ada bermacam-macam tanda baca/pungtuasi, seperti titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (: ), dan petik (“..”)
a. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat.
Contohnya:
-Kita
liburan ke Bali.
-Saya
datang terlambat.
Tanda titik dipakai di belakang angka
atau huruf dalam suatu bagan, iktisar, atau daftar.
Contohnya:
-1.1
Pembangunan
- 1.2 Lingkungan
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contohnya:
-Pukul
1.35.20
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contohnya:
-1.3.5.20 jam
- 0.0.30 jam
Tanda titik dipakai di antara nama
penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru,
dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contohnya:
-Mullik,
M. L. 2011. Bahasa
Indonesia Dalam Karya Tulis Ilmiah.
Undana Press
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contohnya:
- Jumlah
buruh yang berdemontrasi adalah 30.800
orang.
Contohnya:
-Nomor telpon
genggamnya adalah 0812367873.
-Undana
didirikan pada tahun 1964
oleh konsorsium yang diketuai El Tari.
Tanda titik tidak dipakai pada akhir
judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table, dan
sebagainya.
Contohnya:
-Fluktuasi
pertambahan berat badan ternak sapi dapat di lihat pada Tabel 3 dalam Bab
II, dan Grafik 10 dalam Bab V buku ini.
Tanda titik tidak dipakai di belakang
(1) alamat pengiriman dan tanggal surat atau (2) nama alamat penerima
surat.
Contohnya:
-Yth. Sdr. Nimrot
Kase (tanpa titik)
-Jalan
Soeharto 72 (tanpa titik)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contohnya:
-Saya
membutuhkan batu, kayu, semen, dan pasir untuk membangun rumah.
-Urutan
dari angka bulat terkecil adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
suatu kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului
oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contohnya:
-Saya
akan hadir, tetapi agak
terlambat karena ada rapat di kantor.
-Ia
tidak berangkat ke Surabaya,
melainkan ke Jakarta.
Contohnya:
- Kalau
lapar, saya
Saya akan makan.
-Karena
terlambat, ia tidak bisa
menjawab semua soal ujian dengan baik.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mengiringi induk
kalimat.
Contohnya:
- Saya
akan makan kalau saya lapar.
-Ia
tidak bisa menjawab semua soal ujian dengan baik karena terlambat.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun, begitu, dan tetapi
Contohnya:
- Oleh karena itu, saya
memutuskan untuk tidak datang.
- Akan tetapi, kebenaran tidak bisa ditutupi dengan cara
apapun.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata
seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari
kata lain yang terdapat dalam kalimat.
Contohnya:
-O,
saya kira Anda bukan orang rote.
-Istirahat
yang cukup, ya,
biar cepat sembuh
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contohnya:
-Katanya,
“Saya lapar sekali’
- “Saya
lapar sekali” katanya, “Karena tidak makan sejak kemarin.”
Contohnya:
-Nama
dan alamat tempat kerja saya adalah Fakultas Peternakan,
-Universitas
Nusa Cendana, Jalan Adisucipto 10, Penfui, Kupang, NTT 85001, Indonesia.
Contohnya:
-Mullik,
Marthen. 2011. Bahasa Indonesia Dalan Karya Tulis Ilmiah. Undana Press.
Tanda koma dipakai di antara
bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contohnya:
- A.K. Malik, Kalimat Efektif (Kupang, Undana Press,
2011), hlm 19.
Tanda koma dipakai di antara nama orang
dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
diri, keluarga, atau marga.
Contohnya:
-M.
L. Mullik, Ph.D.
-A.
Konda Malik, M.P.
Contohnya:
- 6,9
km
-Rp
56,50
Tanda koma dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contohnya:
-Teman
kerja saya, pak Agus Konda Malik, sangat mahir dalam berbahasa.
-Semua
mahasiswa, baik jurusan produksi maupun nutrisi, wajib hadir.
Tanda koma dipakai -untuk menghindari salah
baca- di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat .
Contohnya:
- Dalam
masalah berbahasa, kita harus menaati kaidah-kaidah baku.
-Atas
kesediaannya, diucapi terima kasih.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.
Contohnya:
- “Dari
mana Anda memperoleh buku itu?” tanya
kakak sambil melotot.
c.
Tanda
Titik Koma (;)Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contohnya:
-Rasa
kantuk semakin berat; pekerjaan pun belum rampung juga.
Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata
penghubung untuk memisahkan yang memisahkan yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contohnya:
-Ayah
membaca Koran di verandah, Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghafal nama-nama
pahlawan nasional; saya sendiri asyik
menonton acara “Kick Andy”.
Contohnya:
- Para
pegawai kantor ini membutuhkan peralatan kantor: meja, kursi, dan komputer, dan printer.
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contohnya:
-Para
pegawai kantor ini membutuhkan meja,
kursi, komputer, dan printer.
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan perintah.
Contohnya:
- Ketua : Kase Metan
- Sekretaris :
Ama Tobo
- Tempat
Kuliah : Ruang E1
- Waktu : 09.00 Wita
Tanda titik dua dipakai
(a) di antara jilid atau nomor dan halam, (b) di antara bab dan ayat
dalam kitab suci, (c) di antara dua judul dan anak judul suatu karangan, serta
(d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contohnya:
-Jurnal
Ilmu Ternak dan Veteriner, 13:20-28
- Ibrani
3:1-10
-Mullik,
Marthen. 2011. Bahasa Indonesia Dalan Karya Tulis Ilmiah: Sebuah Tinjauan
Aplikatif. Kupang: Undana Press.
Tanda–tanda baca yang lain ialah
tanda pisah (-), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ( ), tanda kurung siku ([ ]), tanda garis
miring (/) dan tanda penyingkat/apostrof (‘)
f. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata
dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contohnya:
-Selain
mengajar, Benjamin juga melakukan kegiatan peneliti-an
yang berkaitan dengan maslah peternakan di NTT.Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contohnya:
- Tandah pada
ternak sapi merupakan alat pertahan-an
tubuh yang dipakai untuk menghancurkan musuh.
Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata
ulang. Angka 2 pada kata ulang tidak bisa pakai dalam teks karangan resmi.
Contohnya:
Ø bapak-bapak (tidak ditulis bapak 2)
Ø kadang-kadang (tidak ditulis kadang 2)
Ø berulang-ulang
(tidak ditulis ber-ulang2)
Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Contohnya:
Ø k-e-l-u-r-a-h-a-n
Ø 02-03-2011
Tanda hubung dipakai untuk memperjelas
(a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (b) penghilangan bagian-bagian kelompok kata.
Contohnya:
Ø ber-evolusi
Ø sepuluh-ribuan
Ø Tanggung
jawab- dan kesetiakawanan-sosial
Contohnya:
Ø Dengan
bekerja bersama -berdasarkan pengalaman
saya selama bertahun-tahun- semua target
organisasi dapat dicapai.
Tanda pisah menegaskan adanya keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contohnya:
Ø Temuan
Esintain -gaya gravitasi- telah meletakan landasan yang kuat dalam
pengembangan bidang penerbangan.
Contohnya
Ø Tanggal
25-04-1965
Ø Kupang-Soe-Kefa
h. Tanda Elipsis
(…)
Contohnya:
Ø Kalau
begitu …, ya, tidak perlu dirisaukan
lagi.
Tanda elpisis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Contohnya:
Ø Dan, perjuangan
pergerakan kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu … bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.
i. Tanda
Tanya (?)
Contohnya:
Ø Apakah
Anda dalam keadaan sehat?
Ø Memangnya
kamu dari Australian?
j. . Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contohnya:
Ø Alangkah
malangnya nasib pemuda itu!
Ø Keluar
dari rumahku sekarang juga!
k. Tanda Kurung ((…))
Tanda kurung mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
Contohnya:
Ø Dokumen usulan
ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran (daftar nama anggota, ijasah, surat
keterangan berkelakuan baik, dan hasil wawancara) seperti yang disyaratkan.
Tanda kurung mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contohnya:
Ø Setiap tahun,
ratusan peselancar dari berbagai negara mengadu keahlian dalam Kompetisi
Selancar Rote Ndao di Nemberala (pantai
yang memiliki gulungan ombak terbaik nomor 2
di dunia)
Tanda kurung mengapit huruf atau kata
yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contohnya:
Ø Bajak
laut itu berasal dari (pulau) Alor
Tanda kurung mengapit angka atau huruf
yang merinci satu urutan keterangan. Contohnya:
Ø Produktivitas
menyangkut aspek (a) masukan, (b) proses, dan (c) luaran
l. Tanda Kurung
Siku ([…])
Contohnya:
Ø Melindungi satwa
li[a]r tidaklah mudah.
·
Tanda kurung siku mengapit keterangan
dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung (…).
Contohnya:
Ø Rumput kume
adalah rumput unggul lokal (asli NTT [bernama latin Sorghum plumosum] khususnya terdapat di Timor, Rote, Sabu, Sumba)
yang memiliki nilai gizi tinggi.
Tanda
petik (“…”)
Contohnya:
Ø “Saya mandi
dulu, ya” kata Andri, “Silahkan duduk dulu”
Ø Ada pepatah yang
berbunyi “rajin belajar, pangkal pandai”
Tanda
petik mengapit judul syair, karangan,
atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contohnya:
Ø Puisi
“Aku” digubah oleh W.S.Rendra
Ø Modul
“Tanda Baca dan Ejaan” terdapat pada halaman 2-20.
·
Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contohnya:
Ø Cara
menyusun ransum ayam dapat dilakukan dengan metode “coba-coba”.
Ø Model potongan
rambut acak dikenal dengan nama “punk”.
Tanda
petik tunggal (‘…’)
Contohnya:
Ø Kata ayah,
“tidakkah kamu dengar bunyi ‘tok…tok… tok’ di pintu?”
Tanda petik tunggal mengapit makna
terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contohnya:
Ø Sustainable ‘berkelanjutan’
Tanda
garis miring ( / )
Contohnya:
Ø No.
124/Fpt/III/2011
Ø Perumahan
Dosen Undana Blok D/5
Ø Tahun
Akademik 2010/2011
Ø Bapak/Ibu/Saudara
Ø Biaya
pendidikan sebesar Rp 5 juta/semester
Ø Sebuah
alinea hanya boleh memilik satu buah
gagasan/ide pokok.
Tanda Penyingklat atau Apostrof (‘)
Contohnya:
Ø Engkau ’kan
berhasil asalkan tidak menyerah
(‘kan = akan) 3 Maret ’11 (’11 =
2011)
0 komentar:
Posting Komentar