Industri yang Berpengaruh di Perekonomian Indonesia

PT. Ultrajaya Milk, Industry Tbk.

Profil Perusahaan

Pada masa 1958,  Ultrajaya berawal dari sebuah pabrik kecil atau industri susu rumahan  di Bandung – Jawa Barat PT Ultrajaya berkembang, hingga selanjutnya di tahun 1971 PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company. Ultrajaya tak hanya sebagai industri pelopor produsen susu segar alami dan minuman ringan juga masih menjadi tertedepan untuk seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa varian brandnya, seperti ‘UltraMilk’ untuk produk susu segarnya, ‘Teh Kotak’ untuk minuman teh segarnya, ‘Sari Kacang Ijo’, ‘Sari Asem Asli’ untuk produk minuman sehatnya serta tidak ketinggalan beberapa produk minuman ringannya yang diproduksi khusus untuk pasar eksport.

Sejak tahun 1950, PT Ultrajaya secara turun temurun terus tumbuh dan berkembang dengan pesatnya dan hingga kini unggul sebagai Leader produsen produk susu cair segar ( dengan proses UHT ) dan juga minuman siap saji. Hingga kini, brand unggulan Ultrajaya yakni UltraMilk, masih tetap unggul di kelasnya sebagai produk susu cair, begitu pula Teh Kotak tetap unggul di varian minuman siap saji dalam kemasan karton.

Kini, hampir 90% total produksi rerusahaan telah didistribusikan ke seluruh konsumen di seluruh pelosok Indonesia, sementara kurang lebih 10% produksi, di ekspor ke beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika. Kesegaran bahan baku menjadi kunci mutu produk dengan pertimbangan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Disamping itu Ultrajaya mampu mengkolaborasikan teknologi Ultra High Temperature ( UHT ) yang digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.

Tim manajemen perusahaan memiliki tekad penuh untuk selalu berkembang seiring dengan perkembangan teknologi makanan dan minuman, agar tetap dapat memberikan produk-produk baru yang inovatif untuk memuaskan permintaan konsumen sekaligus membangun merek yang kuat, untuk menjamin pertumbuhan jangka panjang. Ultrajaya juga secara aktif membuat terobosan baru untuk meningkatkan efisiensi produksi guna mengintegrasikan proses produksi dengan tujuan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, salah satu strategi manajemen PT Ultrajaya adalah mengembangkan dan memertahankan sumberdaya manusia yang sangat terampil.

Hal ini mampu Ultrajaya capai dengan menganut sebuah filosofi sederhana :

“ Sebuah komitmen untuk memproduksi produk dan brand berkualitas tinggi yang mengiringi perkembangan kebutuhan masyarakat”.

Dan ini tercermin dalam beberapa prinsip serta budaya kerja yang dimiliki Ultrajaya, diantaranya:

• Memproduksi secara maksimal dengan kapasitas produksi yang besar dengan mengimbangi besarnya konsumen.
• Untuk selalu memastikan hanya bahan-bahan dengan kualitas terbaik, yang akan digunakan untuk produksi.
• Memastikan teknologi yang dimiliki adalah terbaik  yang selalu mendukung perusahaan  untuk mengembangkan dan merancang kualitas seluruh produk yang dimiliki.
• Terus memperluas jaringan distribusi sebagai mitra perusahaan ke seluruh pelosok Indonesia, untuk konsumen yang setia menikmati produk segar alam.
• Selain menjaga komitmen perusahaan terhadap konsumen, Ultrajaya pun tak luput untuk selalu meningkatkan nilai kepada stakeholder. Hal ini juga menjadi kebanggaan perusahaan agar bisa mempertahankan dan memelihara posisi Ultrajaya sebagai Leader di industri ini.

Sebagai wujud nyata, perusahaan kini memiliki karyawan sebanyak 1100 orang yang terdiri dari tim manajemen, pabrik, tenaga penjualan dan pemasaran. Mereka memiliki motivasi kerja yang sangat tinggi dan berpengalaman di bidangnya. PT Ultrajaya mempunyai rencana pengembangan karyawan yang lengkap mencakup pelatihan keterampilan, kesempatan karir dan program pensiun untuk karyawan yang memasuki masa pensiun. Pada saat yang sama, perusahaan ini juga selalu melakukan program penerimaan karyawan untuk memertahankan sumberdaya manusia yang profesional dan produktif.

Hingga kini, jaringan distribusi telah menjangkau seluruh daerah di Indonesia, didukung dengan strategi marketing yang sudah terintegrasi untuk mempertahankan dan terus membangun ekuitas brand dan memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.

Untuk itu, Utrajaya juga secara terus menerus memiliki investasi-investasi penting dengan berbagai perbaikan dalam aktivitas marketing, teknologi, pengembangan produk, dan yang paling penting adalah sistem distribusi.

Jangkauan distribusi Ultrajaya merupakan salah satu jangkauan distribusi terluas di Indonesia , yang telah menjangkau pulau-pulau di Indonesia dari Sumatera sampai Papua. Saat ini Ultrajaya pun telah menjangkau lebih dari 25.000 wholesaler yang masing-masing secara kolektif menjual produk ke lebih dari 65.000 retailer (baik pasar lokal modern maupun pasar tradisional), hotel, dan penggunaan secara komersial.

Sementara itu, jalur distribusi Ultrajaya di pulau Jawa saat ini juga terdiri dari lebih dari 300 sales professional, dengan lebih dari 100 armada, dan 20 kantor cabang.

Konsumen utama PT Ultrajaya di Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 240 juta penduduk, saat ini juga mengalami peningkatan daya beli. Penjualan dalam negeri pun menyumbang 90% dari total produksi yang dilakukan. Walaupun begitu, pada tahun 1988, Ultrajaya pun telah meng-eksport produk ke sejumlah negara di dunia.

Ultrajaya membuka kesempatan kepada pelajar yang berminat dan memiliki periode singkat kerja praktek untuk bergabung dalam program kerja praktek. Dalam kesempatan ini, pelajar berkesempatan untuk mempelajari operasional sistem PT Ultrajaya.

Untuk memenuhi permintaan beberapa Universitas, Ultrajaya pun membuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan thesis atau tugas akhirnya yang membutuhkan data actual terkait produksi dan operasional proses untuk survey dan melakukan analisa penelitian.

Alasan mengapa perusahaan tersebut juga berpengaruh untuk Indonesia

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa PT Ultrajaya Milk Industry Tbk berperang bagi masyarakat di Indonesia yaitu :

1. Mengurangi angka Pengangguran yaitu dengan adanya penerimaan karyawan.
2. Menaikkan kesejahteraan bagi

• Karyawan
• Distributor
• Wholesaler
• Retailer
• Dan pedagang perantara lainnya.

3. Memanfaatkan sumberdaya alam yang maksimal yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
4. Minuman yang tinggi kualitas dan sehat untuk dikonsumsi.
5. Mendukung dalam bidang Pendidikan yaitu dengan adanya kesempatan bagi pelajar untuk kerja praktek singkat dan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir ataupun thesis. Selain itu Ultrajaya juga memberikan kesempatan untuk mengunjungi pabrik mereka yang tentunya diharapkan dapat menambah wawasan.

Itulah sedikit asal usul salah satu tokoh dunia dan perusahaan yang saya pilih untuk dibahas, kurang lebihnya mohon maaf.  Terimakasih dan semoga bermanfaat.

Pakar Ekonomi Syariah Indonesia

Ir. Muhammad Syakir Sula 

Dilahirkan di Palopo, Sulawesi Selatan
Pendidikan: SD – SMA di Palopo, Sulawesi Selatan, Institut Pertanian Bogor (IPB), 1 tahun , Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung
Istri : Lukita Tantri
Anak : Hanna Nurul Izzah
Kajian Informal yang pernah diikuti selama kuliah
Kajian-kajian Jamaah Tarbiyah, Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pengajian Isa Bugis, Pengajian Islam Jama’ah, Darul Islam, Jama’ah Imran, Pengajian Bang Imad dan Miftah Farid, dll


Awal ketertarikan ke dunia ekonomi syariah

Makasar, 1979, seorang remaja belia sedang tekun menyimak khutbah jumat disebuah masjid. Kepincut dengan uraian ekonomi Islam, ”anak surau” ini terus memburu jadwal khutbah sang khatib. Kemana pun khatib ceramah, ia berusaha terus mengikutinya.
Siapa sangka, puluhan tahun kemudian, anak yang sehari-hari banyak di masjid ini menjadi salah satu motor ekonomi syariah. Anak itu tidak lain adalah Muhammad Syakir sula. Khatib tersebut adalah Prof. Dr. Halide, pakar ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) yang sejak 1977 sudah giat mengampayekan ekonomi Islam.

Aktivitas di dunia ekonomi syariah

Syakir Sula pernah terlibat langsung dalam sejumlah lembaga ekonomi syariah, seperti Ketua Assosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Wakil Ketua Ikatan Ahli ekonomi Islam (IAEI), Bendahara umum yayasan Dinar Dirham, Anggota Komite Syariah Departemen Keuangan, Sekretaris Komisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan penasehat bidang pemasaran dan asuransi Bank Muamalat Indonesia (BMI).
Tapak suksesnya diawali ketika tahun 1995 ia diajak mendirikan lembaga asuransi Islam yang kini bernama Takaful. Bersama pakar ekonomi syariah lain, Syafi’i Antonio, dan beberapa aktivis lainnya, Syakir Sula menjadi think tank lembaga asuransi syariah pertama dan satu-satunya ketika itu. Ia juga ikut merintis takaful dari nol. Mulai dari seorang agen pemasaran sampai menjadi direktur.
Kini Takaful sudah cukup Berjaya, Tahun 2004 lalu menjadi perusahaan asuransi terbaik. Karena perkembangan asuransi syariah di negeri ini cukup pesat, Indonesia kini menjadi kiblat dunia, kalau asuransi umum berkiblat ke London, asuransi jiwa ke Amerika, asuransi Islam ke Indonesia, yaitu ke AASI.
Karir Syakir Sula di Takaful menjadi cikal bakal dalam menekuni ekonomi syariah, untuk kemudian merambah di bidang lain. Ia kemudian pindah ke Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dalam waktu yang sama menjadi konsultan di pegadaian syariah, Broker syariah, Reksadana Syariah, dan lain sebagainya.
Syakir Sula juga menangani sejumlah klien paninlife sebagai dewan pengawas syariah, Nasrei dan central asia raya (CAR) sebagai ketua dewan pengawas syariah. Disela-sela kesibukannya, pria ramah ini menjadi direktur Batasa tazkia, komisaris utama asuransi jaminan broker Indonesia (syariah), serta mengajar di Pasca sarjana FE Universitas Trisakti di program studi Islamic and Finance.
Ada obsesi yang hingga kini masih terpendam yaitu negeri ini harus bisa menganti sistim ekonomi ribawi ke Islami. Umat Islam mayoritas di negara ini, dan sistim ekonomi syariah terbukti mumpuni mengatasi terpaan krisis ekonomi beberapa tahun yang lalu. ”Sudah saatnya sistim dari syariah menjadi solusi agar bangsa ini bisa bangkit dari keterpurukan”. Papar pria yang mengaku merasa sakit bila tidak membaca dan menulis ini.

Sumber:
Profil di majalah hidayatullah, maret 2006